Sistem Basis Data
1.
Definisi Sistem Basis Data.
Pangkalan
data atau basis data (bahasa inggris: database), atau sering pula dieja
basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk
mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem
manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis
data dipelajari dalam ilmu informasi.
2. Jenis-jenis Basis Data.
Basis data
dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
·
Basis data individual.
Basis data individual adalah basis
data yang digunakan oleh perseorangan. Biasanya basis data seperti ini banyak
dijumpai dilingkungan PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan Filemaker Pro merupakan contoh perangkat lunak
yang biasa digunakan untuk mengelolabasis data untuk kepentingan pribadi.
·
Basis data perusahaan.
Basis data perusahaan adalah basis
data yang dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah
perusahaan dalam sebuah lokasi. Basis data seperti ini disimpan dalam sebuah
server dan para pemakai dapat mengakses dari masing-masing komputer yang berkedudukan
sebagai client.
·
Basis data terdistribusi.
Basis data terdistribusi adalah
basis data yang disimpan pada sejumlah komputer yang terletak pada beberapa
lokasi. Model seperti ini banyak digunakan bank yang memiliki sejumlah cabang
di berbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang bersifat online.
·
Basis data publik.
Basis data publik adalah basis data yang dapat diakses
oleh siapa saja (publik). Sebagai contoh, banyak situs web (misalnya yahoo dan
about.com) yang menyediakan data yang bersifat publik dan dapat diambil siapa
saja secara gratis. Namun adakalanya seseorang harus menjadi anggota dan
membayar iuran untuk memperoleh data publik.
3. Komponen sistem basis data
terdiri atas:
· Data.
Disimpan secara
terintegrasi, artinya basis data merupakan gabungan dari berbagai macam file
aplikasi yang berbeda yang disusun dengan menghilangkan bagian-bagian yang
rangkap. Sebagai alat penghubung digunakan kunci (key). Dipakai secara
bersama-sama, artinya masing-masing bagian dari suatu data dapat digunakan atau
diakses bersama-sama dalam waktu yang bersamaan oleh pemakai untuk aplikasi
yang berbeda.
· Perangkat
Keras.
Mencakup peralatan atau
perangkat computer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data.
· Perangkat
Lunak.
Sebagai penghubung
antara pengguna dan basis data.
· Pengguna.
Dibagi menjadi 4
kategori:
a. System
Engineer. Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data,
dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut.
b. Database
Administrator (DBA). Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem
basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data,
merencanakannya dan mengaturnya.
c. Programmer.
Pengguna yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language
(DML), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman
induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan lain-lain).
d. Pengguna
Akhir.
§ Casual
User (pengguna mahir). Pengguna yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
modul program.
§ End
User (pemakai umum). Pengguna yang berinteraksi dengan sistem basis data
melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen yang telah ditulis atau
disediakan sebelumnya.
§ Specialized
/ sophisticated User (pengguna khusus). Pengguna yang menulis aplikasi basis
data non-konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi
Pengolahan Citra, Sistem Pakar.
4. Alasan Menggunakan
Sistem Basis Data:
· Untuk mengatasi kerangkapan data (redundancy data).
· Untuk menghindari terjadinya inkonsistensi data.
· Untuk mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
· Untuk menyusun format yang standar dari sebuah data.
· Untuk Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa
dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
· Untuk melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa
diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan
login dan password terhadap masing-masing data.
· Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data. Hal
ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan
database dapat mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para pengguna,
programmer dan administratornya.
5. Kelebihan Sistem
Basis Data antara lain:
· Kecepatan dan kemudahan (speed).
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi
dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam
mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan
perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan
cepat dan mudah.
· Kebersamaan pemakai.
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user san
banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian.
Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan
satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa dalam suatu
perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik,
bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua
bagian ini memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut
sesuai dengan keperluannya.
· Pemusatan control data.
Karena cukup dengan
satu basis data untuk
banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat
saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita
meng-update semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis
data.
· Efesiensi ruang penyimpanan
(space).
Dengan pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan
tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan
menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan
teknik perancangan basis data yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan
sehingga tidak semua data harus disimpan.
· Keakuratan (Accuracy).
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data,
keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan
dalam pemasukan/penyimpanan data.
· Ketersediaan (availability).
Dengan basis data kita dapat mem-backup data,
memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita
simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi
dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
· Keamanan (Security).
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen
pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan
posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang
mengaksesnya.
· Kemudahan dalam pembuatan
program aplikasi baru.
Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan
teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan
kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi
penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.
· Pemakaian secara langsung.
Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya
secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data,
langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang menggunakan
fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.
· Kebebasan data (Data
Independence).
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata
ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya
perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program
aplikasinya.
· User view.
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda
untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang
bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan
pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan
data perusahaan tresebut. Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan
manajer. Tidak semua data boleh diakses
oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak melihat informasi
nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan data
penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang
dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu
bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk
menganalisa data akutansinya.Basis data mampu memberikan layanan organisasi
seperti ini.
6. Kekurangan Sistem Basis Data antara lain:
· Lebih Mahal.
Sistem basis data
membutuhkan sumber daya yang tinggi, terlebih untuk melakukan perawatan secara
berkala.
· Proses back up cukup memakan waktu.
Sistem basis
data mencakup banyak file, sehingga jika dilakukan back up akan
menghabiskan waktu.
· Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat
terjadi.
Kesalahan dalam
mengakses bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama oleh sembarang pengguna.
· Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan tenaga
spesial.
Sistem basis
data sangat kompleks, tidak sembarang orang bisa menanganinya. Terutama
dengan berbagai macam resiko, sehingga hanya orang ahli yang hanya bisa
menanganinya.
7. Contoh Basis Data:
8. Pengertian
DBMS (Database Management System).
Database
Management System adalah kumpulan perangkat lunak yang digunakan untuk
menangani semua pengaksesan ke database. Mempunyai fasilitas membuat, mengakses,
memanipulasi, dan memelihara database. Bertujuan untuk efisiensi dan kenyamanan
dalam memperoleh & menyimpan informasi dalam database.
9. Fungsi DBMS:
·
Data Dictionary Management.
Data Dictionary adalah
tempat dimana DBMS menyimpan definisi dari data (metadata) beserta
relationshipnya. DBMS menggunakan fungsi ini untuk mencari relationship
komponen data yang dibutuhkan. Data Dictionary tidak diperlihatkan kepada user
dan digunakan oleh Database Administrator atau programmer.
·
Data Storage Management.
DBMS memiliki fungsi
khusus yaitu untuk menyimpan berbagai macam data yang diinputkan oleh user
seperti report, data pribadi dan sebagainya. User tidak perlu tau bagaimana
data tersebut disimpan di dalam database. Data Storage yang bertugas untuk
mengatur hal tersebut agar penyimpanan data menjadi efisien dan cepat ketika
diakses.
·
Data Transformation and Presentation.
Data transformation and
presentation berfungsi untuk mengubah data yang dimasukkan menjadi data
structures. Dengan menggunakan data transformation and presentation DBMS dapat
menentukan perbedaan antara data logical and physical.
·
Security Management.
Keamanan adalah fungsi
yang penting di dalam DBMS, maka dari itu diperlukan security management yang
memberikan rule untuk menentukan user yang boleh atau tidak boleh mengakses
database. User akan diberikan username dan password untuk dapat mengakses
database. Selain itu user juga akan diberi batasan data apa saja yang boleh dia
lihat.
·
Multiuser Access Control.
Fungsi ini berhubungan
erat dengan data integrity and data consistency. Multiuser access control
memungkinkan banyak users untuk mengakses database secara simultan tanpa mempengaruhi
integritas dari database.
·
Backup and Recovery Management.
Backup dan recovery
dilakukan ketika terjadi permasalahan dengan database, misalnya listrik mati,
dan sebagainya. Recovery management menentukan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk mengembalikan database seperti semula setelah listrik
mati. Backup management berfungsi untuk menjaga keamanan data dan
integritas data tersebut. Contoh backup management adalah ketika kita melakukan
back up file mp3 ke dalam flash disk.
·
Data Integrity Management.
DBMS melakukan data
integrity management untuk mengurangi terjadinya redundansi data. Redundansi
adalah ketika data disimpan di lebih dari satu tempat padahal hal itu
sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan (redundansi tetap dibutuhkan tergantung
dengan kondisi yang ada). Data integrity management memastikan bahwa redundansi
data tersebut tidak berpengaruh terhadap query yang diberikan user sehingga
hasil dari query selalu sama/benar.
·
Database Access Languages and
Application Programming Interfaces.
Bahasa Query adalah
bahasa yang bersifat nonprocedural, contohnya adalah SQL (Structured Auery
Language). SQL adalah bahasa query yang paling banyak disupport oleh sebagian
besar vendor DBMS, hal ini karena SQL adalah bahasa yang mudah digunakan user
untuk melakukan apa yang diinginkan terhadap database. Apalagi lagi SQL
memiliki bahasa seperti bahasa manusia sehari-hari.
·
Database Communication Interface.
Database communication
interface bertugas untuk menentukan bagaimana cara DBMS menerima user request
yang berbeda melalui network environment yang berbeda-beda. Contoh implementasi
dari database communication interface ini dapat kita lihat pada browser (Google
Chrome, Mozilla Firefox, Internet Explorer, Netscape, dsb) yang sedang
mengakses database melalui internet. DBMS memberikan akses untuk mengambik data
melalui Web Browser tersebut.
·
Transaction Management.
Transaction management bertugas
untuk menentukan bagaimana DBMS memberikan metode yang menjamin bahwa seluruh
updates yang dilakukan pada saat transaksi dilakukan atau tidak dilakukan.
Setiap transaksi yang dilakukan harus memenuhi syarat ACID (Atomicity,
Consistency, Isolation, dan Durability).
10. Komponen DBMS:
·
File Manager, yang mengelola ruang dalam disk
dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan
dalam disk.
·
Database Manager, yang menyediakan interface antara
data low-level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang
diberikan ke sistem.
·
Query Processor, yang menterjemahkan perintah-perintah
dalam query language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database
manager.
·
DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang
ditambahkan dalam sebuah program aplikasi kepemangin prosedur normal dalam
bahasa induk.
·
DDL Compiler, yang mengkonversi
perintah-perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata.
Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
11.
Keuntungan Menggunakan DBMS:
· Penggunaan Data Bersama (The Data Can Be
Shared).
· Mengurangi Kerangkapan Data (Redudancy
Can Be Reduced).
· Menghindari Ketidakkonsistenan Data
(Inconsistency Can Be Avoided).
· Integritas Data Terpelihara (Integrity
Can Be Maintained).
· Keamanan Terjamin (Security Can Be
Enforced).
· Kebutuhan User Yang Kompleks Dapat
Teratasi (Balanced conflicting requirements).
· Pelaksanaan Standarisasi (Standards Can
Be Enforced).
· Meningkatkan Produktivitas (Increased
productivity).
·
Layanan
Back up dan Recovery Semakin Baik (Improved backup and recovery services).
12. Kerugian
Menggunakan DBMS:
· Rumit (Complexity).
Karena
penetapan fungsi dari DBMS yang baik, menyebabkan DBMS menjadi software yang
cukup rumit. Seluruh user harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik,
sehingga dapat memperoleh manfaatnya.
· Ukuran (Size).
Kerumitan
dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan DBMS memerlukan banyak software
pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan memory.
· Biaya DBMS (Cost of DBMS).
· Biaya Tambahan Hardware (Additional
hardware costs).
·
Biaya
Konversi (Cost of conversion).
· Performance.
Pada
dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak aplikasi, akibatnya mungkin
beberapa aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya.
· Resiko Kegagalan (Higher impact of a
failure).
Karena
system yang terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka
kerusakan pada bagian manapun dari system, akan menyebabkan operasi terhenti.
13.
Beberapa contoh DBMS yang populer yaitu:
· MICROSOFT
ACCESS
Developer : Microsoft
Microsoft Access atau Microsoft Office
Access adalah program aplikasi dari Microsoft yang ditujukan untuk kalangan
rumahan atau perusahaan kecil menengah karena kapasitas datanya sangat
terbatas. Microsoft Access menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Access Engine. Untuk
instalasinya membutuhkan space di hardisk yang lumayan besar. Engine ini hanya
bisa dijalankan di lingkup sistem operasi Windows saja. Untuk keamananya tidak
begitu bisa dihandalkan walaupun sudah mengenal konsep relationship.
Kelebihan dan Kekurangan :
- Microsoft
Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga
aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan
solusi sistem manajemen basis data yang bersifat klien atau server.
- Salah
satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah
kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL).
Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut
(VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan
konsep berorientasi objek.
·
MICROSOFT SQL SERVER
Developer : Microsoft
Link :www.microsoft.com/sql
Macam Edisi : SQL Server Compact Edition (SQL CE), SQL Server Express Edition,
SQL Server Workgroup Edition, SQL Server Standart Edition, SQL Server
Enterprise Edition, SQL Server Developer Edition.
Microsoft SQL Server adalah program Sistem
Manajemen Dasis Data Relasional. Susunan dari Microsoft SQL Server dibagi
menjadi tiga komponen. SQL OS yang melakukan layanan utama pada SQL Server,
misalnya mengatur aktifitas, pengaturan memori, dan pengaturan Input/Output.
Relational Engine yang bekerja sebagai penghubung komponen database, tabel,
query, dan perintah tersimpan dan Protocol Layer yang mengatur fungsi-fungsi
SQL Server.
Kekurangan:
- Hanya dapat diimpelementasikan pada 1 unit
server, jika terdapat tambahan server maka hanya akan berfungsi sebagai pasif /
standby server (tidak memiliki kemampuan Technology Cluster Server seperti
halnya pada DMBS Oracle).
- Hanya bisa berjalan pada satu platform
system operasi yaitu Microsoft Windows.
- Merupakan software berlisensi dan berharga
mahal untuk perusahaan skala kecil dan menengah.
Kelebihan:
- Cocok untuk perusahaan dengan skala kecil,
menengah, dan besar sehingga mampu untuk mengolah data dengan jumlah yang
besar.
- Memiliki kemampuan untuk management user
dan tiap user bisa diatur hak akses terhadap suatu database oleh database
administrator.
- Untuk diterapkan pada pembangunan suatu
program aplikasi, akan mudah dalam melakukan koneksi dengan computer client
yang pembangunan aplikasinya menggunakan software yang sama platform dengan
MS-SQL, misalnya Microsoft Visual Basic.
- Memiliki tingkat pengamanan / security
data yang baik.
- Memiliki kemampuan untuk back-up data,
rollback data, dan recovery data.
- Memiliki kemampuan untuk membuat database
mirroring dan clustering.
Sumber:
http://riyan214.wordpress.com/2011/03/18/contoh-dbms/