Selasa, 09 April 2013

Tugas Artikel SIM



KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA DALAM KAITANNYA DENGAN PARA INVESTOR

Kondisi perekonomian negara kita saat ini sangat tidak stabil. Secara kasat mata dari tahun ke tahun investor kita mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini di sebabkan banyaknya pajak yang di kenakan oleh badan bea cukai. Para investor pun merasa keberatan dengan sejumlah nominal pajak yang di bebankan kepada mereka. Dengan demikian satu persatu investor di Indonesia pun mundur dan beralih ke negara lain yang pungutan pajaknya bisa di katakan lebih murah. Contoh, perusahaan sony yang berpindah ke negara tetangga yaitu malaysia. Kondisi seperti ini selain mengakibatkan kerugian yang cukup besar juga mendatangkan masalah bagi masyarakat pekerja khususnya. Banyak pengangguran dimana-mana yang menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran atas tutupnya perusahaan tersebut dan semakin maraknya tindakan kriminalitas yang terjadi di karenakan tuntutan hidup.
Padahal dari para investor itulah negara kita bisa mendapatkan modal yang cukup besar untuk membangun kerjasama baik di bidang usaha, sosial maupun politik. Sehingga negara ini bisa ikut berkembang dan lebih maju seperti sekarang.
Oleh karena itu, sebaiknya menteri perekonomian dan presiden harus cepat-cepat mengambil langkah yang tepat, efektif dan efisien agar para investor tidak berpaling ke negara lain dan tetap mau menanamkan modalnya di negara kita ini.
Adapun beberapa informasi yang dibutuhkan oleh para investor antara lain yaitu:
1.    Pajak,
2.    Wilayah yang strategis,
3.    Kemampuan pangsa pasar,
4.    Nilai mata uang rupiah,
5.    Inflasi,
6.    Bunga, dll.
Dengan adanya informasi-informasi yang tersebut di atas diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi para investor dalam mengambil keputusan untuk menginvestasikan modalnya disini.

Sabtu, 02 Maret 2013

Resume Pertemuan 2 Sistem Basis Data



DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
DBMS yang utuh biasanya terdiri dari:
1.    Hardware.
Hardware merupakan sistem computer actual yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses databse. Dalam sebuah organisasi berskala besar, hardware terdiri : jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa program client yang berjalan di komputer desktop.
2.    Software beserta utility.
Software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk berkomunikasi dengan database. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator antara database dengan user. Sebuah database harus memuat seluruh data yang diperlukan oleh sebuah organisasi.
3.    Prosedur.
Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti user untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data.
4.    Data.
Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua adalah metadata, yaitu informasi mengenai database.
5.    User.
Ada sejumlah user yang dapat mengakses atau mengambil data sesuai dengan kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh DBMS, antara lain adalah:
-     Database administrator adalah orang atau group yang bertanggungjawab mengimplementasikan sistem database di dalam suatu organisasi.
-  Enduser adalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi secara langsung dengan sistem.
-       Programmer aplikasi, orang yang berinteraksi dengan database melalui cara yang berbeda.
Contoh DBMS:
-      Database Hierarchy : Pengaksesan data harus mengikuti aturan hierarchy yang sudah didefinisikan terlebih dahulu. Contoh: IMS-2 (Information Management System) oleh IBM, 1968.
-    Data Network : Data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hierarchy. Contoh: IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinet Software Inc, 1972.
-   Data Relational : Data dikelompokkan secara bebas menurut jenisnya lewat proses normalisasi. Contoh: INGRES oleh UN of CA & Relational Tech., 1973; System-R oleh IBM Research, 1975; ORACLE oleh Relational Software Inc. , 1979; DBASE II oleh Ashton-Tate, 1981.
Jenis-jenis DBMS yaitu sebagai berikut:
1.    Microsoft Access.
Microsoft Access atau Microsoft Office Access adalah program aplikasi dari Microsoft yang ditujukan untuk kalangan rumahan atau perusahaan kecil menengah. Microsoft Access menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Access Engine. Microsoft mengeluarkan versi terbaru dari Microsoft Access yaitu Microsoft Access 2007.
2.    Oracle.
Oracle adalah salah satu software sistem manajemen basis data relasional yang cukup diminati, dikenal, dan dipakai saat ini. Oracle mempunyai kemampuan mengatur managemen space dan basis data yang besar.
Kelebihan:
-     Oracle memiliki banyak sekali fitur.
-    Memiliki redundancy sehingga pelayanan bisa diberikan secara cepat dan tidak terganggu jika ada server yang mati.
-      Mempunyai berbagai macam aplikasi yang dibuat dengan beragam bahasa pemrograman.
Kekurangan:
-       Dari fitur tersebut oracle menjadilebih rumit dan sulit untuk dipelajari.
-       Fleksibilitas/kemampuan yang dibutuhkan berukuran besar.
3.    DB2.
Merupakan RDBMS ( relationship database management system) yang memungkinkan user menggunakan perintah-perintah SQL terhadap basis data relasional.
Keunggulan DB2:
-  Dapat dijalankan pada bermacam-macam platform.
-  Menunjang client, aplikasi multimedia, object oriented.
-  Dirancang untuk memperoleh informasi dalam bisnis berskala kecil maupun besar.
- Memiliki alat yang mengizinkan user membuat macam-macam aplikasi untuk mengakses dan bekerja dengan data.
4.  MySQL.
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL atau data management system.
Kelebihan MySQL antara lain:
-    Bebas didownload.
-    Stabil.
-    Fleksibel dengan berbagai pemrograman.
-    Pengamanan yang baik.
-    Kemudahan management database.
-    Perkembangan softwarenya cukup cepat.
Keuntungan Penggunaan DBMS yaitu:
-    Kebebasan data dan akses yang efisien.
-    Mereduksi waktu pengembangan aplikasi.
-    Integritas dan keamanan data.
-    Administrasi keseragaman data.
-    Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari proses serentak).
-   Mengurangi data redundancy, data redundansi dapat direduksi/dikurangi, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (untuk kepentingan keyfield).
-    Membutuhkan sedikit memory untuk penyimpanan data.
Kerugian pengunaan DBMS antara lain:
-  Memperoleh perangkat lunak yang mahal (teknologi DBMS, Operation, Conversion, Planning, Risk). DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS berbasis mikro biayanya mencapai beberapa ratus dolar, dapat menggambarkan suatu organisasi yang kecil secara berarti.
- Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar. DBMS sering memerlukan kapasitas penyimpanan primer dan sekunder yang lebih besar daripada yang diperlukan oleh program aplikasi lain. Juga, kemudahan yang dibuat oleh DBMS dalam mengambil informasi mendorong lebih banyak terminal pemakai yang disertakan dalam konfigurasi daripada jika sebaliknya.
-   Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuan secara penuh. Pengetahuan khusus ini paling baik diberikan oleh pengelola database.
Fungsi DBMS adalah sebagai berikut:
-      Data Definition.
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
-      Data Manipulation.
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
-      Data Security & Integrity.
DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
-    Data Recovery & Concurency.
· DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dsb.
·  DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
-      Data Dictionary.
DBMS harus menyediakan data dictionary.
-      Performance.
DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.
Komponen Utama DBMS.
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam: Perangkat Keras, Perangkat Lunak, Data, Pengguna.
Sumber:

Kamis, 21 Februari 2013

Resume Pertemuan 1 Sistem Basis Data




Sistem Basis Data

1. Definisi Sistem Basis Data.
Pangkalan data atau basis data (bahasa inggris: database), atau sering pula dieja basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
2. Jenis-jenis Basis Data.
Basis data dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
·     Basis data individual.
Basis data individual adalah basis data yang digunakan oleh perseorangan. Biasanya basis data seperti ini banyak dijumpai dilingkungan PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan  Filemaker Pro merupakan contoh perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mengelolabasis data untuk kepentingan pribadi.
·     Basis data perusahaan.
Basis data perusahaan adalah basis data yang dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah perusahaan dalam sebuah lokasi. Basis data seperti ini disimpan dalam sebuah server dan para pemakai dapat mengakses dari masing-masing komputer yang berkedudukan sebagai client.
·     Basis data terdistribusi.
Basis data terdistribusi adalah basis data yang disimpan pada sejumlah komputer yang terletak pada beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan bank yang memiliki sejumlah cabang di berbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang bersifat online.
·     Basis data publik.
Basis data publik adalah basis data yang dapat diakses oleh siapa saja (publik). Sebagai contoh, banyak situs web (misalnya yahoo dan about.com) yang menyediakan data yang bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara gratis. Namun adakalanya seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran untuk memperoleh data publik.
3. Komponen sistem basis data terdiri atas:
·     Data.
Disimpan secara terintegrasi, artinya basis data merupakan gabungan dari berbagai macam file aplikasi yang berbeda yang disusun dengan menghilangkan bagian-bagian yang rangkap. Sebagai alat penghubung digunakan kunci (key). Dipakai secara bersama-sama, artinya masing-masing bagian dari suatu data dapat digunakan atau diakses bersama-sama dalam waktu yang bersamaan oleh pemakai untuk aplikasi yang berbeda.
·     Perangkat Keras.
Mencakup peralatan atau perangkat computer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data.
·     Perangkat Lunak.
Sebagai penghubung antara pengguna dan basis data.
·     Pengguna.
Dibagi menjadi 4 kategori:
a.    System Engineer. Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut.
b.   Database Administrator (DBA). Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
c.    Programmer. Pengguna yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan lain-lain).
d.   Pengguna Akhir.
§  Casual User (pengguna mahir). Pengguna yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program.
§  End User (pemakai umum). Pengguna yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya.
§  Specialized / sophisticated User (pengguna khusus). Pengguna yang menulis aplikasi basis data non-konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi Pengolahan Citra, Sistem Pakar.
4. Alasan Menggunakan Sistem Basis Data:
·     Untuk mengatasi kerangkapan data (redundancy data).
·     Untuk menghindari terjadinya inkonsistensi data.
·     Untuk mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
·     Untuk menyusun format yang standar dari sebuah data.
·     Untuk Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
·     Untuk melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data.
·     Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data. Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan administratornya.
5. Kelebihan Sistem Basis Data antara lain:
·     Kecepatan dan kemudahan (speed).
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
·     Kebersamaan pemakai.
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik, bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua bagian ini memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya.
·     Pemusatan control data.
Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.
·     Efesiensi ruang penyimpanan (space).
Dengan pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan.
·     Keakuratan (Accuracy).
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
·     Ketersediaan (availability).
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
·     Keamanan (Security).
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
·     Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.
Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.
·     Pemakaian secara langsung.
Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.
·     Kebebasan data (Data Independence).
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.
·     User view.
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tresebut. Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan manajer. Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa data akutansinya.Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti ini.
6. Kekurangan Sistem Basis Data antara lain:
·     Lebih Mahal.
Sistem basis data membutuhkan sumber daya yang tinggi, terlebih untuk melakukan perawatan secara berkala.
·     Proses back up cukup memakan waktu.
Sistem basis data mencakup banyak file, sehingga jika dilakukan back up akan menghabiskan waktu.
·     Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi.
Kesalahan dalam mengakses bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama oleh sembarang pengguna.
·     Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan tenaga spesial.
Sistem basis data sangat kompleks, tidak sembarang orang bisa menanganinya. Terutama dengan berbagai macam resiko, sehingga hanya orang ahli yang hanya bisa menanganinya.

7. Contoh Basis Data:

 

8. Pengertian DBMS (Database Management System).
Database Management System adalah kumpulan perangkat lunak yang digunakan untuk menangani semua pengaksesan ke database. Mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi, dan memelihara database. Bertujuan untuk efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh & menyimpan informasi dalam database.
9. Fungsi DBMS:
·     Data Dictionary Management.
Data Dictionary adalah tempat dimana DBMS menyimpan definisi dari data (metadata) beserta relationshipnya. DBMS menggunakan fungsi ini untuk mencari relationship komponen data yang dibutuhkan. Data Dictionary tidak diperlihatkan kepada user dan digunakan oleh Database Administrator atau programmer.
·     Data Storage Management.
DBMS memiliki fungsi khusus yaitu untuk menyimpan berbagai macam data yang diinputkan oleh user seperti report, data pribadi dan sebagainya. User tidak perlu tau bagaimana data tersebut disimpan di dalam database. Data Storage yang bertugas untuk mengatur hal tersebut agar penyimpanan data menjadi efisien dan cepat ketika diakses.
·     Data Transformation and Presentation.
Data transformation and presentation berfungsi untuk mengubah data yang dimasukkan menjadi data structures. Dengan menggunakan data transformation and presentation DBMS dapat menentukan perbedaan antara data logical and physical.
·     Security Management.
Keamanan adalah fungsi yang penting di dalam DBMS, maka dari itu diperlukan security management yang memberikan rule untuk menentukan user yang boleh atau tidak boleh mengakses database. User akan diberikan username dan password untuk dapat mengakses database. Selain itu user juga akan diberi batasan data apa saja yang boleh dia lihat.
·     Multiuser Access Control.
Fungsi ini berhubungan erat dengan data integrity and data consistency. Multiuser access control memungkinkan banyak users untuk mengakses database secara simultan tanpa mempengaruhi integritas dari database.
·     Backup and Recovery Management.
Backup dan recovery dilakukan ketika terjadi permasalahan dengan database, misalnya listrik mati, dan sebagainya. Recovery management menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan database seperti semula setelah listrik mati. Backup management berfungsi untuk menjaga keamanan data dan integritas data tersebut. Contoh backup management adalah ketika kita melakukan back up file mp3 ke dalam flash disk.
·     Data Integrity Management.
DBMS melakukan data integrity management untuk mengurangi terjadinya redundansi data. Redundansi adalah ketika data disimpan di lebih dari satu tempat padahal hal itu sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan (redundansi tetap dibutuhkan tergantung dengan kondisi yang ada). Data integrity management memastikan bahwa redundansi data tersebut tidak berpengaruh terhadap query yang diberikan user sehingga hasil dari query selalu sama/benar.
·     Database Access Languages and Application Programming Interfaces.
Bahasa Query adalah bahasa yang bersifat nonprocedural, contohnya adalah SQL (Structured Auery Language). SQL adalah bahasa query yang paling banyak disupport oleh sebagian besar vendor DBMS, hal ini karena SQL adalah bahasa yang mudah digunakan user untuk melakukan apa yang diinginkan terhadap database. Apalagi lagi SQL memiliki bahasa seperti bahasa manusia sehari-hari.
·     Database Communication Interface.
Database communication interface bertugas untuk menentukan bagaimana cara DBMS menerima user request yang berbeda melalui network environment yang berbeda-beda. Contoh implementasi dari database communication interface ini dapat kita lihat pada browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, Internet Explorer, Netscape, dsb) yang sedang mengakses database melalui internet. DBMS memberikan akses untuk mengambik data melalui Web Browser tersebut.
·     Transaction Management.
Transaction management bertugas untuk menentukan bagaimana DBMS memberikan metode yang menjamin bahwa seluruh updates yang dilakukan pada saat transaksi dilakukan atau tidak dilakukan. Setiap transaksi yang dilakukan harus memenuhi syarat ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, dan Durability).
10. Komponen DBMS:
·     File Manager, yang mengelola ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
·     Database Manager, yang menyediakan interface antara data low-level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
·     Query Processor, yang menterjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.
·     DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi kepemangin prosedur normal dalam bahasa induk.
·     DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
11. Keuntungan Menggunakan DBMS:
·     Penggunaan Data Bersama (The Data Can Be Shared).
·     Mengurangi Kerangkapan Data (Redudancy Can Be Reduced).
·     Menghindari Ketidakkonsistenan Data (Inconsistency Can Be Avoided).
·     Integritas Data Terpelihara (Integrity Can Be Maintained).
·     Keamanan Terjamin (Security Can Be Enforced).
·     Kebutuhan User Yang Kompleks Dapat Teratasi (Balanced conflicting requirements).
·     Pelaksanaan Standarisasi (Standards Can Be Enforced).
·     Meningkatkan Produktivitas (Increased productivity).
·     Layanan Back up dan Recovery Semakin Baik (Improved backup and recovery services).
12.    Kerugian Menggunakan DBMS:
·     Rumit (Complexity).
Karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik, menyebabkan DBMS menjadi software yang cukup rumit. Seluruh user harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik, sehingga dapat memperoleh manfaatnya.
·     Ukuran (Size).
Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan DBMS memerlukan banyak software pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan memory.
·     Biaya DBMS (Cost of DBMS).
·     Biaya Tambahan Hardware (Additional hardware costs).
·     Biaya Konversi (Cost of conversion).
·     Performance.
Pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak aplikasi, akibatnya mungkin beberapa aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya.
·     Resiko Kegagalan (Higher impact of a failure).
Karena system yang terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka kerusakan pada bagian manapun dari system, akan menyebabkan operasi terhenti.
13.    Beberapa contoh DBMS yang populer yaitu:
·     MICROSOFT ACCESS 
Developer : Microsoft

Microsoft Access atau Microsoft Office Access adalah program aplikasi dari Microsoft yang ditujukan untuk kalangan rumahan atau perusahaan kecil menengah karena kapasitas datanya sangat terbatas. Microsoft Access menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Access Engine. Untuk instalasinya membutuhkan space di hardisk yang lumayan besar. Engine ini hanya bisa dijalankan di lingkup sistem operasi Windows saja. Untuk keamananya tidak begitu bisa dihandalkan walaupun sudah mengenal konsep relationship.
Kelebihan dan Kekurangan :

  •  Microsoft Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan solusi sistem manajemen basis data yang bersifat klien atau server.   
  •  Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL). Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek.

·     MICROSOFT SQL SERVER
Developer : Microsoft
Link :www.microsoft.com/sql 
Macam Edisi : SQL Server Compact Edition (SQL CE), SQL Server Express Edition, SQL Server Workgroup Edition, SQL Server Standart Edition, SQL Server Enterprise Edition, SQL Server Developer Edition.

Microsoft SQL Server adalah program Sistem Manajemen Dasis Data Relasional. Susunan dari Microsoft SQL Server dibagi menjadi tiga komponen. SQL OS yang melakukan layanan utama pada SQL Server, misalnya mengatur aktifitas, pengaturan memori, dan pengaturan Input/Output. Relational Engine yang bekerja sebagai penghubung komponen database, tabel, query, dan perintah tersimpan dan Protocol Layer yang mengatur fungsi-fungsi SQL Server.
Kekurangan: 
  •  Hanya dapat diimpelementasikan pada 1 unit server, jika terdapat tambahan server maka hanya akan berfungsi sebagai pasif / standby server (tidak memiliki kemampuan Technology Cluster Server seperti halnya pada DMBS Oracle). 
  •  Hanya bisa berjalan pada satu platform system operasi yaitu Microsoft Windows. 
  • Merupakan software berlisensi dan berharga mahal untuk perusahaan skala kecil dan menengah.
Kelebihan: 
  •  Cocok untuk perusahaan dengan skala kecil, menengah, dan besar sehingga mampu untuk mengolah data dengan jumlah yang besar.
  • Memiliki kemampuan untuk management user dan tiap user bisa diatur hak akses terhadap suatu database oleh database administrator. 
  • Untuk diterapkan pada pembangunan suatu program aplikasi, akan mudah dalam melakukan koneksi dengan computer client yang pembangunan aplikasinya menggunakan software yang sama platform dengan MS-SQL, misalnya Microsoft Visual Basic. 
  • Memiliki tingkat pengamanan / security data yang baik. 
  •  Memiliki kemampuan untuk back-up data, rollback data, dan recovery data. 
  • Memiliki kemampuan untuk membuat database mirroring dan clustering.
Sumber:
http://riyan214.wordpress.com/2011/03/18/contoh-dbms/